Tercabik cabik ruas terkuat dalam diriku
Ternyata, diri masih tak mampu
Menerima kata kaku
Menjawab suara jahat
Mendengarkan ribuan cemoohan
Dengarlah jeritan terdalam...
Empedu terpahit pun tak sebanding dengan pahitnya hujatan
Retaknya bumi tak sama dengan retaknya urat malu yang diperlihatkan
Nyatanya, diriku lemah
Bagai bunga yang tersiram air keras