Jumat, 25 Mei 2018

Tercabik

Tercabik cabik ruas terkuat dalam diriku
Ternyata, diri masih tak mampu
Menerima kata kaku
Menjawab suara jahat
Mendengarkan ribuan cemoohan
Dengarlah jeritan terdalam...
Empedu terpahit pun tak sebanding dengan pahitnya hujatan
Retaknya bumi tak sama dengan retaknya urat malu yang diperlihatkan
Nyatanya, diriku lemah
Bagai bunga yang tersiram air keras

Kamis, 08 Februari 2018

PuisiKu

Hujan di Bulan Januari

Pasukan hitam, serdadu hujan
Siap menyikap cahaya
Membius keriuhan, dengan dentuman
Kobaran angin menyapu dedaunan
Meniupkan bau sang hujan

Berteduhlah makhluk-makhluk Tuhan
Mencari perlindungan, dari kilatan
Satu, dua insan kocar kacir tak tau arah
Terus basah, berhenti sudah basah

Dibalik dinding tembus pandang
Kulihat jauh menembus jarak terjauh
Senyuman yang menghangatkan,
menghantar sebuah ingatan

Cukup,
Perih sudah jiwa
Tak perlu dikenang hujan
Lupakan bulan
Mulai lagi, bak januari

Senin, 11 Desember 2017

Puisi Ku

Rona yang Sirna

Rona sang surya di ujung hari
Memikat merasuk dalam kalbu
Bergelayut dalam jiwa
Bagai menari di taman hati
Kini, begitu hari bergelincir
Derai suara nan penuh arti,
Entah tak ku dapati
Sikap bak sutra, Tinggallah cerita
Sirna,
Termakan masa
Tertumpuklah luka dan derita
Tak kuasa hati menjerit
Tak dapat diri merajuk
Karena, semua hanyalah fana

Rabu, 22 November 2017

Landasan Religius Pendidikan


Assalamu’alaikum….

Kawan-kawanku, kali ini saya akan berbagai info mengenai “LANDASAN PENDIDIKAN”, asiknih….. dapat pengetahuan lagi !!!
:-D

Langsung saja ke pembahasan yukkks……
Seperti yang kita ketahui bersama nih… kalian tau kan Landasan itu apa??? Iya,,, landasan itu tempat dimana pesawat mau take-off sama landing :D

Tanpa adanya landasan tidak mungkin pesawat akan terbang dan membawa penumpangnya melayang dari Indonesia ke Eropa hanya dengan hitungan jam. Begitu pula dengan landasan pendidikan. Secara leksikal landasan itu berarti tumpuan, dasar atau alas. Jadi, dengan adanya tumpuan atau dasar tersebut pelaksaaan pendidikan di Indonesia diharapkan dapat maju lebih cepat bak pesawat yang terbang dari Indonesia ke Eropa J

Lebih simplenya nih…. Landasan Pendidikan ialah seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak dalam penyelenggaraan pendidikan. Sudah jelas kan? Tapi sebagian dari kaliyan pasti bertanya-tanya apasih asumsi? Iya nih saya beri tahu, asumsi ialah sesuatu yang dijadikan titik tolak dalam rangka berpikir dan/atau dalam rangka bertindak.

Lanjut ya…, ternyata landasan itu sendiri terbagi kedalam lima jenis:
1.       Landasan Religius Pendidikan
2.       Landasan Yuridis Pendidikan
3.       Landasan Filsafat Pendidikan
4.       Landasan Ilmiah Pendidikan
5.       Landasan Historis Pendidikan

Eeemmmm, banyak juga ya…kalau diuraikan satu persatu? Iya, semua itu saling berkaitan… karena dengan adanya kelima hal tersebut pendidikan di Indonesia dapat berjalan. Namun, kali ini saya akan berbagi informasi mengenai “Landasan Religius Pendidikan” yeeeeee…..yuks….langsung ke pembahasan ;-)

Landasan religius ini sangat penting dalam pendidikan karena Negara kita adalah Negara yang mengakui adanya Tuhan, sebagaimana bunyi Pancasila sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. So, Pendidikan juga tidak boleh keluar dari larangan agama ataupun menentang agama yang kita anut masing-masing.
Landasan Religius Pendidikan ialah seperangkat asumsi yang bersumber dari ajaran agama yang dijadikan titik tolak dalam pelaksanaan pendidikan.
Karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama islam saya akan membahas landasan pendidikan menurut islam yakni yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist. Pertama, dalam Al-Quran salah satunya pada Qs. Al-Mujadalah : 11

ير فع الله الذ ين ءامنوا منكم والذ ين او توا العلم درجا ت والله بما تعملون خبير

 yang Artinya : ”Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.

Dari ayat tersebut dijelaskan mengenai keutamaan orang yangberiman dan mau menuntut ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Karena, orang yang berilmu pasti akan dihormati orang lain karena mampu mengelola sesuatu dengan baik. Namun, harus kita sadari orang yang beriman tanpa didasari ilmu tidak akan tau apa-apa. Sedangkan orang yang berilmu tetapi tidak beriman dia akan tersesat. Karena, ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak digunakan untuk kebaikan bersama.

Qs. Al-Mujadalah:11 merupakan salah satu ayat yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Hal ini dalam artian, Pemerintah berusaha memfasilitasi masyarakatnya untuk mendapatkan pendidikan dengan mudah. Pemerintah juga berusaha mewujudkan salah satu cita-cita bangsa yakni “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Jadi, Pendidikan di Indonesia dalam pelaksanaanya memperhatikan aturan-aturan yang sejalan dengan agama. Supaya, Masyarakatnya yang makmur dan berpendidikan dapat hidup berdampingan dengan baik.

Kedua, dalam Hadist Riwayat Turmudzi

من ارادالد نيا فعليه با لعلم، و من اراداالااخرة فعليه با لعلم، و من ارادهما فعليه با لعلم

Yang Artinya : “Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Dari hadis diatas sudah secara tersirat menjelaskan bahwa ketika kita ingin mengusai sesuatu kita harus berilmu. Contohnya: Sebagai ketua kelas, sudah berarti ketua sebagai penguasa dan penentu setiap keputusan yang ada di kelas. Makadari itu, ketua harus mengerti bagaimana cara membuat kelas tersebut kompak dan rukun . Nah…itu juga memerlukan ilmu.  Ada lagi, ketika kita menginginkan kamera namun kita tidak tau bagaimana cara menggunakan kamera, tidak tau bagaimana cara memfokuskan supaya mendapatkan gambar yang baik. So, Percuma kita memiliki kamera. Jadi, kita harus berilmu untuk mengoperasikan kamera tersebut. J

Begitu pula dengan Pendidikan di Indonesia, Bagaimana cara memperbaiki kehidupan bangsa? Terutama dalam bidang pendidikannya? Iya itu, kita harus berilmu. Maka dari itu perlunya lembaga pendidikan dijadikan tempat menimba ilmu dengan akses yang mudah.
Setelah panjang kali lebar kita membahas landasan pendidikan… sebenarnya apa sih fungsi landasan pendidikan itu sendiri? Yap, benar banget fungsi utamanya adalah untuk memberikan dasar rujukan konseptual dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain, fungsi landasan pendidikan adalah sebagai dasar pijakan atau titik tolak praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.

Saya rasa pembahasan kali ini cukup dulu ya….Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan silahkan hubungi penulis untuk kritik dan sarannya. Semoga bermanfaat J


Wassalamu’alaikum wr.wb

Rabu, 04 Maret 2015

AKU PUNYA KARYA 2



MENGHADIRKAN MALAIKAT DALAM KEHIDUPANKU
Siapakah Malaikat itu?
1.      Pengertian Malaikat

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Quran) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh” (QS. 4:136)

Merujuk kepada pendapat M. Quraish Shihab, dalam bahasa Arab kata malā’ikah ( مَلَئِكَة ) Malaikat adalah “utusan-utusan Tuhan untuk berbagai tugas”. malaikat adalah makhluk yang menyampaikan sesuatu dari Allah SWT. Dalam surah Al-Fathir {35}:1 disebutkan bahwa malak atau malaikat mempunyai sayap.

Artinya : “Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. 35:1)
Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya yang senantiasa taat mematuhi perintah Allah dan sedikit pun tidak pernah membangkang. Informasi tentang asal kejadian malaikat ditemukan dalam hadist Nabi antara lain diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah melalui isteri Nabi Aisyah r.a. yang menyatakan bahwa Rasul SAW bersabda:
Artinya : “Dari Aisyah berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian." (HR. Muslim)
2.      Tugas Malaikat
Para malaikat memiliki tugas. Masing-masing dari mereka memiliki sebuah tugas yang dipercayakan kepadanya, dan dia tidak menunda dalam mengerjakannya. Bahkan dia melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah Allah dan dia tidak durhaka kepada Allah:
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS At-Tahrim {66}: 6)
Diantara tugas-tugas malaikat itu antara lain:
1.      Beribadah kepada Allah dengan bertasbih kepada-Nya siang dan malam tanpa rasa bosan atau terpaksa. (QS. 7:206)
2.      Membawa wahyu kepada para Nabi dan para Rasul. (QS. 2:97, )
3.      Memohon ampunan bagi orang-orang beriman. (QS. 40:7-9)
4.      Meniup sangkakala. (QS. 39: 68-70)
5.      Mencatat amal perbuatan. (QS. 43:70-80,)
 6.      Mencabut nyawa. (QS. 6:61)
7.      Memberi salam kepada ahli surga. (QS. 13:23-24)
8.      Menyiksa ahli neraka. (QS. 40:49-50, )
9.      Memikul ‘arsy. (QS. 40:7, )
10.  Memberi kabar gembira dan memperkokoh kedudukan kaum mukminin (QS. 8:12, )
11.  Mengerjakan pekerjaan selain yang telah disebutkan di atas. (QS. 37:1-3)
3.      Nama-Nama Malaikat
Jumlah keseluruhan malaikat Allah sangat banyak, tidak terhitung jumlahnya, kecuali oleh Allah sendiri. Anda boleh membayangkan betapa banyaknya jumlah mereka setelah membaca hadits-hadits di bawah ini.
Artinya : “Dari Abdullah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Pada hari itu neraka jahannam didatangkan, ia mempunyai tujuh puluh ribu tali kekang, setiap tali kekang terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang akan menyeretnya." (HR. Muslim)
Hanya sepuluh malaikat yang wajib kita ketahui nama-nama dan tugas-tugasnya sebagaimana berikut:
a.      Malaikat Jibril
Jibril adalah malaikat yang dianggap sebagai Pemimpin Malaikat dan bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para Nabi dan Rasul. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh Al-Amin dan Ruh Al-Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin, dan lainnya.
Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam kisah suci perjalanan Isra’ Mi’raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT; beliau berkata : “Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh”.
b.      Malaikat Mikail
Malaikat Mikail as adalah termasuk salah satu diantara 4 Malaikat yang menjadi pembesar seluruh Malaikat. Mikail adalah malaikat yang mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki pada manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini.
Disamping bertugas membagi rezeki dan hujan, Malaikat Mikail juga sering mendampingi Malaikat Jibril dalam menjalankan tugas-tugasnya. Diantara tugas yang pernah dilakukan bersama Malaikat Jibril adalah :
                                     ·            Ketika Malaikat jibril menjalankan tugas membelah dada Nabi Muhammad SAW.
                                     ·            Malaikat Mikail bersama Jibril ikut mendampingi nabi SAW selama perjalanan isra’ mi’raj.
c.       Malaikat Izrail
Izrail adalah Malaikat pencabut nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, dan Israfil dalam ajaran Islam. Nama Izrail tidak pernah disebut dalam Al-Qur’an. Walau begitu ia selalu disebut dengan Malak al Mawt atau Malaikat Maut yang oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail.
Malaikat izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah SWT hingga barat dan timur dapat dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan berbagai makanan yang siap untuk dimakan. ia juga sanggup membolak-balik dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikan uang.
d.      Malaikat Israfil
Malaikat Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala, salah satu diantara empat malaikat yang paling mulia di sisi Allah SWT. Ia ditugaskan untuk meniup sebanyak tiga kali tiupan sangkakala pada hari Kiamat. Nama israfil tidak pernah muncul dalam Al-Qur’an, sebutan/julukan dibuat untuk malaikat yang membawa terompet suci ini, untuk mengidentifikasi sosok ini : “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). [QS. Az-Zumar (39): 68]”
Malaikat Israfil selalu memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, menunggu perintah Allah SWT untuk meniupnya pada hari kiamat. Pada hari itu ia akan turun ke bumi dan berdiri di batu/bukit suci di Jerusalem. Tiupan pertama akan menghancurkan bumi beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat dan pada tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal.60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat,disebutkan bahwa sangkakala atau terompet Malaikat Israfil  itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
e.       Malaikat Munkar
Munkar adalah malaikat yang menguji iman (bertugas bertanya kepada) orang mati di (alam kubur) kuburan mereka bersama malaikat Nakir.

f.       Malaikat Nakir
Malaikat Munkar dan Nakir dalam Islam adalah dua malaikat yang bertugas bertanya dan menguji iman orang mati di (alam kubur) kuburan mereka. Banyak muslim percaya bahwa, setelah kematian, jiwa seseorang melewati alam bernama Barzakh (alam kubur), dimana ia ada di kuburan (bahkan jika tubuh orang tersebut dihancurkan, jiwa masih akan beristirahat di bumi dekat kematian mereka).
Pemeriksaan akan dimulai ketika pemakaman selesai dan orang terakhir dari jamaah pemakaman telah melangkah 40 langkah dari kuburan. Nakir dan Munkar menopang jiwa almarhum tegak di kubur dan menanyakan tiga pertanyaan: “Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Dan Apa agamamu? (Apa kitabmu? Apa Kiblatmu? Siapa saudaramu?)”. seorang mukmin yang saleh akan merespon dengan benar, mengatakan bahwa Tuhan mereka adalah Allah, bahwa Muhammad adalah nabi mereka, bahwa agama mereka adalah Islam, Al-Quran kitab mereka, Ka’bah kiblat mereka dan muslimin dan muslimat saudara mereka. Jika jawaban mereka almarhum, waktu yang dihabiskan menunggu kebangkitan yang menyenangkan. Mereka yang tidak menjawab seperti yang dijelaskan di atas dihukum sampai hari penghakiman.
g.      Malaikat Raqib
Raqib adalah nama malaikat yang (bertugas mencatat) segala amalan kebaikan kita. Malaikat Raqib biasanya bersama dikaitkan bersama malaikat ‘Atid. (QS. Qaaf:18). Contoh ketika kita melakukan salat, maka akan dicatat malaikat Raqib.
h.      Malaikat ‘Atid
‘Atid adalah nama malaikat yang (bertugas mencatat) segala amalan keburukan kita. Contoh ketika kita menyontek, maka akan dicatat oleh malaikat ‘Atid.
Kedua malaikat ini (Raqib dan Atid) sangat jujur dan tak pernah bermaksiat kepada Allah mencatat apa adanya, (yang baik tetap baik). Baik ya baik, yang buruk tetap buruk. Mereka tidak ditugaskan untuk mengolah, menganalisis, menyimpulkan apalagi menjatuhkan vonis. Mereka hanya menyetor data. Soal keputusannya, semata di tangam Allah SWT.

i.                    Malaikat Malik
Malaikat Malik adalah pemimpin malaikat yang bertugas di neraka. Kepemimpinnya difahami dalam ayat lain disebutkan adanya Sembilan belas penjaga neraka. Perhatikan QS. Mudatsir 74:30 berikut ini :
Artinya: “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)”. (QS. Mudatsir 74:30)
j.        Malikat Ridwan
Ridwan adalah malaikat penjaga surga. (Malaikat Radwan adalah malaikat yang bertugas menjaga atau mengawasi surga dan menyambut semua hamba Allah yang akan masuk surga sebagai balasab atas ketaatan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Firman Allah SWT : “dan (dihari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertaqwa”. (QS. AS-Syu’ara :90)
4.       Sifat Malaikat
1.        Takwa (QS. 2:30, 7:206, 40:7, 42:5)
2.        Patuh (QS. 16:49)
3.        Mulia (QS. 21:26-27)
4.        Cerdas (QS. 53:6)
5.        Bergerak dengan kecepatan tinggi (QS. 11:69-70, 19:17, 29:31-33, 3:39-42)
6.        Tidak durhaka (QS. 66:6)

B.       Mari Menghadirkan Malakikat dalam Kehidupan Kita
Bagi seorang muslim, iman adalah bagian yang paling besar dari kesadaran keberagamaannya. Setiapa manusia, tidak bisa menjalani kehidupan dengan baik atau mencapai sesuatu yang bermabfaat bagi kemanusaan dan peradabannya, tanpa memilki keimanan. Karena, manusia yang tidak memiliki keimanan akan menjadi manusia yang sepenuhnya hanya mementingkan diri sendiri, rentan, bimbang, goyah dan tidak mengetahui tugas serta kewajibannya sebagai hamba Allah dalam kehidupan ini.
Beriman kepada malaikat bisa dibuktikan dengan cara senantiasa menghadirkan mereka dalam kehidupan kita yang dilandasi keyakinan dan pembenaran akan keberadaan mereka, dan membenarkan tugas-tugas yang mereka laksanakan di ala mini. Malaikat adalah salah satu makhluk Allah, yang Dia diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, dan mengemban tugas-tugas yang diperitahkan-Nya. Mereka adalah makhluk ghaib. Kita tidak melihat mereka, bahkan Jin-pun tidak mampu melihat mereka, sehingga Jin juga harus beriman kepada malaikat sebagaimana keharusan manusia beriman kepada para mailaikat dengan mantap tanpa dipengaruhi keraguan.
. Ada 2 hal pokok yang menyangkut kepercayaan kepada malaikat, yaitu:
1.      Percaya tentang wujud malaikat. Mereka adalah makhluk yang diciptakan Allah dari nur(cahaya), mereka bukan maya, bukan ilusi, dan bukan pula sesuatu yang menyatu dengan manusia.
2.      Percaya bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah yang taat, yang diberi tugas-tugas tertentu oleh-Nya.
Beriman kepada malaikat menjadi hal yang mendasar, karena merupakan salah satu dari rukun iman yang ke-dua dari rukun iman yang enam, memperluas pandangan kita terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan menjadikan kita selalu waspada sehingga tidak terperosok ke dalam maksiat.

C.      Hikmah Beriman Kepada Malaikat
1.      Mengetahui keagungan Allah SWT, kekuatan, dan kekuasaan-Nya
2.      Syukur kepada Allah SWT atas perhatian-Nya kepada manusia sehingga menugaskan malaikat untuk mencatat amal.
3.      Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia dibanding makhluk lainya termasuk para malaikat, namun ibadah dan kesyukuran yang ditampilkan manusia tidak sebanding dengan ibadah dan kesyukuran yang ditunjukkan oleh para malaikat. Dengan iman kepada para malaikat dan mengenali mereka secara benar, manusia sadar akan kelemahan dan kedurhakaanya kepada Allah SWT.
4.      Menumbuhkan cinta kepada amal shaleh karena malaikat selalu siap mencatat amal manusia.
5.      Untuk menambah ketakwaan kepada Allah SWT, sebab segala perbuatan dan tindak-tanduk yang dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan Allah
Dengan senantiasa menghadirkan malaikat dalam kehidupan kita dan meneladani sifat-sifat malaikat, maka kita akan:
1. Senantiasa bertindak hati-hati dalam berperilaku keseharian
2. Memiliki kepedulian sosial dalam hidup dengan masyarakat sekitar
3. Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya
4. Selalu berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu
5. Berusaha sekuat tenaga untuk menghindari berbagai perbuatan buruk
6. Tidak bersikap sombong (riya’) dalam berbuat kebaikan

Hadirkanlah malaikat dalam kehidupan Anda, yakinkan pada diri bahwa semua perbuatan kita akan dicatat oleh malaikat Allah dan kelak akan mendapat balasannya. Anda pasti akan hidup bahagia di dunia dan akhirat.
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas kami dapat menyimpulkan bahwa :
·         Iman kepada Malaikat itu sendiri mengandung makna bahwa kita harus percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Malaikat diciptakan dari cahaya (nur) yang diberi tugas oleh Allah dan melaksanakan tugas-tugas tersebut sebagaimana perintah-Nya. Indikator dari orang beriman adalah memiliki keyakinan yang kuat dalam hatinya bahwa di alam semesta ini terdapat Malaikat dan keyakinan tersebut diucapkan melalui lisannya. Wujud kongkrit dari iman tersebut adalah dibuktikan seorang muslim dalam perbuatan sehari-harinya.
·         Iman kepada Malaikat ini memiliki landasan (dalil) dalam pengambilan hukumnya. Di antara dalil yang menunjukkan adanya kewajiban iman kepada Malaikat antara lain :
- Q.S Al-Baqarah ayat 285
- Q.S An-Nisa’ ayat 136
- Hadits-hadits nabi
·         Malaikat bersifat abstrak dan immaterial. Jumlah malaikat tidak terbatas, tetapi yang wajib diimani berjumlah 10. Malaikat-malaikat tersebut yaitu :
a.       Malaikat Jibril tugasnya menyampaikan wahyu.
b.      Malaikat Mikail tugasnya memberi rezeki.
c.       Malaikat Israfil tugasnya meniup sangkakala menjelang kiamat.
d.      Malaikat Izrail tugasnya mencabut nyawa.
e.       Malaikat Munkar dan Nakir tugasnya bertanya tentang amal manusia di alam kubur.
f.       Malaikat Rakib tugasnya mencatat amal baik manusia.
g.      Malaikat Atid tugasnya mencatat amal buruk manusia.
h.      Malaikat Ridwan tugasnya menjaga pintu surga.
i.        Malaikat Malik tugasnya menjaga pintu neraka.

·         Adapun sifat-sifat malaikat adalah sebagai berikut:
ü  Takwa ü  Patuh ü  Mulia ü  Cerdas ü  Bergerak dengan kecepatan tinggi ü  Tidak durhaka
·         Iman kepada malaikat memiliki hikmah diantaranya meningkatkan iman dan Taqwa kepada Allah, mendorong manusia untuk hati-hati dan meningkatkan amal serta menghindarkan diri dari sifat tercela. Hikmah beriman kepada malaikat yaitu :
o   Mengetahui keagungan Allah SWT, kekuatan, dan kekuasaan-Nya
o   Syukur kepada Allah SWT atas perhatian-Nya kepada manusia sehingga menugaskan malaikat untuk mencatat amal.
o   Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia dibanding makhluk lainya termasuk para malaikat, namun ibadah dan kesyukuran yang ditampilkan manusia tidak sebanding dengan ibadah dan kesyukuran yang ditunjukkan oleh para malaikat. Dengan iman kepada para malaikat dan mengenali mereka secara benar, manusia sadar akan kelemahan dan kedurhakaanya kepada Allah SWT.
o   Menumbuhkan cinta kepada amal shaleh karena malaikat selalu siap mencatat amal manusia.
o   Untuk menambah ketakwaan kepada Allah SWT, sebab segala perbuatan dan tindak-tanduk yang dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan Allah
·         Dengan senantiasa menghadirkan malaikat dalam kehidupan kita dan meneladani sifat-sifat malaikat, maka kita akan:
1. Senantiasa bertindak hati-hati dalam berperilaku keseharian
2. Memiliki kepedulian sosial dalam hidup dengan masyarakat sekitar
3. Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya
4. Selalu berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu