MENGHADIRKAN MALAIKAT DALAM KEHIDUPANKU
Siapakah Malaikat itu?
1.
Pengertian Malaikat
Artinya : “Wahai orang-orang yang
beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada
Kitab (al-Quran) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu
telah tersesat sangat jauh” (QS. 4:136)
Merujuk
kepada pendapat M. Quraish Shihab, dalam bahasa Arab kata malā’ikah ( مَلَئِكَة ) Malaikat adalah “utusan-utusan
Tuhan untuk berbagai tugas”. malaikat adalah makhluk yang menyampaikan sesuatu
dari Allah SWT. Dalam surah Al-Fathir {35}:1 disebutkan bahwa malak atau
malaikat mempunyai sayap.
Artinya
: “Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat
sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai
sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu” (QS. 35:1)
Malaikat
adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya yang senantiasa taat
mematuhi perintah Allah dan sedikit pun tidak pernah membangkang. Informasi
tentang asal kejadian malaikat ditemukan dalam hadist Nabi antara lain
diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah melalui
isteri Nabi Aisyah r.a. yang menyatakan bahwa Rasul SAW bersabda:
Artinya
: “Dari Aisyah berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang
menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan
(ciri-cirinya) untuk kalian." (HR. Muslim)
2.
Tugas Malaikat
Para malaikat memiliki tugas. Masing-masing dari mereka
memiliki sebuah tugas yang dipercayakan kepadanya, dan dia tidak menunda dalam
mengerjakannya. Bahkan dia melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah Allah
dan dia tidak durhaka kepada Allah:
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman!
Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang
tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS At-Tahrim {66}: 6)
Diantara
tugas-tugas malaikat itu antara lain:
1.
Beribadah kepada Allah dengan
bertasbih kepada-Nya siang dan malam tanpa rasa bosan atau terpaksa. (QS.
7:206)
2.
Membawa wahyu kepada para Nabi dan
para Rasul. (QS. 2:97, )
3.
Memohon ampunan bagi orang-orang
beriman. (QS. 40:7-9)
4.
Meniup sangkakala. (QS. 39: 68-70)
5.
Mencatat amal perbuatan. (QS.
43:70-80,)
6. Mencabut nyawa. (QS. 6:61)
7.
Memberi salam kepada ahli surga.
(QS. 13:23-24)
8.
Menyiksa ahli neraka. (QS. 40:49-50,
)
9.
Memikul ‘arsy. (QS. 40:7, )
10.
Memberi kabar gembira dan
memperkokoh kedudukan kaum mukminin (QS. 8:12, )
11.
Mengerjakan pekerjaan selain yang
telah disebutkan di atas. (QS. 37:1-3)
3.
Nama-Nama Malaikat
Jumlah
keseluruhan malaikat Allah sangat banyak, tidak terhitung jumlahnya, kecuali
oleh Allah sendiri. Anda boleh membayangkan betapa banyaknya jumlah mereka
setelah membaca hadits-hadits di bawah ini.
Artinya
: “Dari Abdullah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Pada hari itu neraka jahannam didatangkan, ia mempunyai tujuh puluh ribu
tali kekang, setiap tali kekang terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang akan
menyeretnya." (HR. Muslim)
Hanya sepuluh malaikat yang wajib
kita ketahui
nama-nama dan tugas-tugasnya sebagaimana berikut:
a.
Malaikat Jibril
Jibril
adalah malaikat yang dianggap sebagai Pemimpin Malaikat dan bertugas
menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para Nabi dan Rasul. Malaikat
Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al-Qur’an. Di
dalam Al-Qur’an, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh Al-Amin dan
Ruh Al-Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin, dan lainnya.
Malaikat
Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa kepada
ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad SAW. Dalam kisah suci perjalanan Isra’ Mi’raj, sesampainya di pos
perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi
Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT; beliau berkata :
“Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus
terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus
juga ke atas, aku pasti hancur luluh”.
b.
Malaikat Mikail
Malaikat Mikail as adalah termasuk salah satu diantara 4
Malaikat yang menjadi pembesar seluruh Malaikat. Mikail adalah malaikat yang
mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki pada manusia,
tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini.
Disamping bertugas membagi rezeki dan hujan, Malaikat Mikail
juga sering mendampingi Malaikat Jibril dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Diantara tugas yang pernah dilakukan bersama Malaikat Jibril adalah :
·
Ketika Malaikat jibril menjalankan
tugas membelah dada Nabi Muhammad SAW.
·
Malaikat Mikail bersama Jibril ikut
mendampingi nabi SAW selama perjalanan isra’ mi’raj.
c.
Malaikat Izrail
Izrail adalah Malaikat pencabut
nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, dan
Israfil dalam ajaran Islam. Nama Izrail tidak pernah disebut dalam Al-Qur’an.
Walau begitu ia selalu disebut dengan Malak al Mawt atau Malaikat Maut
yang oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail.
Malaikat izrail diberi kemampuan
yang luar biasa oleh Allah SWT hingga barat dan timur dapat dijangkau dengan
mudah olehnya seperti seseorang sedang menghadap sebuah meja makan yang
dipenuhi dengan berbagai makanan yang siap untuk dimakan. ia juga sanggup
membolak-balik dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikan
uang.
d. Malaikat Israfil
Malaikat Israfil adalah malaikat
yang bertugas meniup sangkakala, salah satu diantara empat malaikat yang paling
mulia di sisi Allah SWT. Ia ditugaskan untuk meniup sebanyak tiga kali tiupan
sangkakala pada hari Kiamat. Nama israfil tidak pernah muncul dalam Al-Qur’an,
sebutan/julukan dibuat untuk malaikat yang membawa terompet suci ini, untuk
mengidentifikasi sosok ini : “Dan ditiuplah sangkakala, maka
matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing). [QS. Az-Zumar (39): 68]”
Malaikat Israfil selalu memegang
terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, menunggu perintah
Allah SWT untuk meniupnya pada hari kiamat. Pada hari itu ia akan turun ke bumi
dan berdiri di batu/bukit suci di Jerusalem. Tiupan pertama akan
menghancurkan bumi beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para
malaikat dan pada tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang
telah mati dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin
Jilid 1 hal.60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian
kiamat,disebutkan bahwa sangkakala atau terompet Malaikat Israfil itu
bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas
langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet
orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
e.
Malaikat Munkar
Munkar adalah malaikat yang menguji iman (bertugas bertanya
kepada) orang mati di (alam kubur) kuburan mereka bersama malaikat Nakir.
f. Malaikat Nakir
Malaikat Munkar dan Nakir dalam Islam adalah dua malaikat
yang bertugas bertanya dan menguji iman orang mati di (alam kubur) kuburan
mereka. Banyak muslim percaya bahwa, setelah kematian, jiwa seseorang melewati
alam bernama Barzakh (alam kubur), dimana ia ada di kuburan (bahkan jika
tubuh orang tersebut dihancurkan, jiwa masih akan beristirahat di bumi dekat
kematian mereka).
Pemeriksaan akan dimulai ketika pemakaman selesai dan orang
terakhir dari jamaah pemakaman telah melangkah 40 langkah dari kuburan. Nakir
dan Munkar menopang jiwa almarhum tegak di kubur dan menanyakan tiga
pertanyaan: “Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Dan Apa agamamu? (Apa kitabmu? Apa Kiblatmu?
Siapa saudaramu?)”. seorang mukmin yang saleh akan merespon dengan benar,
mengatakan bahwa Tuhan mereka adalah Allah, bahwa Muhammad adalah nabi mereka,
bahwa agama mereka adalah Islam, Al-Quran kitab mereka, Ka’bah kiblat mereka dan muslimin dan muslimat
saudara mereka. Jika jawaban mereka almarhum, waktu yang dihabiskan menunggu
kebangkitan yang
menyenangkan. Mereka yang tidak menjawab seperti yang dijelaskan di atas dihukum sampai hari
penghakiman.
g. Malaikat Raqib
Raqib adalah nama malaikat yang (bertugas mencatat) segala
amalan kebaikan kita. Malaikat Raqib biasanya bersama dikaitkan bersama
malaikat ‘Atid. (QS. Qaaf:18). Contoh ketika kita melakukan salat, maka akan
dicatat malaikat Raqib.
h. Malaikat ‘Atid
‘Atid adalah nama malaikat yang (bertugas mencatat) segala
amalan keburukan kita. Contoh ketika kita menyontek, maka akan dicatat oleh
malaikat ‘Atid.
Kedua malaikat ini (Raqib dan Atid)
sangat jujur dan tak pernah bermaksiat kepada Allah mencatat apa adanya, (yang
baik tetap baik). Baik ya baik, yang buruk tetap buruk. Mereka tidak ditugaskan
untuk mengolah, menganalisis, menyimpulkan apalagi menjatuhkan vonis. Mereka
hanya menyetor data. Soal keputusannya, semata di tangam Allah SWT.
i.
Malaikat
Malik
Malaikat Malik adalah pemimpin malaikat yang bertugas di
neraka. Kepemimpinnya difahami dalam ayat lain disebutkan adanya Sembilan belas
penjaga neraka. Perhatikan QS. Mudatsir 74:30 berikut ini :
Artinya: “Di atasnya ada sembilan belas
(malaikat penjaga)”.
(QS. Mudatsir 74:30)
j. Malikat Ridwan
Ridwan adalah malaikat penjaga surga. (Malaikat Radwan
adalah malaikat yang bertugas menjaga atau mengawasi surga dan menyambut semua
hamba Allah yang akan masuk surga sebagai balasab atas ketaatan dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT. Firman Allah SWT : “dan (dihari itu)
didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertaqwa”. (QS. AS-Syu’ara :90)
4.
Sifat Malaikat
1. Takwa (QS. 2:30, 7:206, 40:7, 42:5)
2. Patuh (QS. 16:49)
3. Mulia (QS. 21:26-27)
4. Cerdas (QS. 53:6)
5. Bergerak dengan kecepatan tinggi
(QS. 11:69-70, 19:17, 29:31-33, 3:39-42)
6. Tidak durhaka (QS. 66:6)
B. Mari Menghadirkan Malakikat dalam
Kehidupan Kita
Bagi seorang muslim, iman adalah bagian yang paling besar dari
kesadaran keberagamaannya. Setiapa manusia, tidak bisa menjalani kehidupan
dengan baik atau mencapai sesuatu yang bermabfaat bagi kemanusaan dan
peradabannya, tanpa memilki keimanan.
Karena, manusia yang tidak memiliki keimanan akan menjadi manusia yang
sepenuhnya hanya mementingkan diri sendiri, rentan, bimbang, goyah dan
tidak mengetahui tugas serta kewajibannya sebagai hamba Allah dalam kehidupan
ini.
Beriman kepada malaikat bisa dibuktikan dengan cara
senantiasa menghadirkan mereka dalam kehidupan kita yang dilandasi keyakinan
dan pembenaran akan keberadaan mereka, dan membenarkan tugas-tugas yang mereka
laksanakan di ala mini. Malaikat adalah salah satu makhluk Allah, yang Dia
diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, dan mengemban tugas-tugas yang diperitahkan-Nya.
Mereka adalah makhluk ghaib. Kita tidak melihat mereka, bahkan Jin-pun tidak
mampu melihat mereka, sehingga Jin juga harus beriman kepada malaikat
sebagaimana keharusan manusia beriman kepada para mailaikat dengan mantap tanpa
dipengaruhi keraguan.
. Ada 2 hal pokok yang menyangkut kepercayaan kepada
malaikat, yaitu:
1.
Percaya tentang wujud malaikat.
Mereka adalah makhluk yang diciptakan Allah dari nur(cahaya), mereka bukan maya, bukan ilusi, dan bukan pula sesuatu
yang menyatu dengan manusia.
2.
Percaya bahwa mereka adalah
hamba-hamba Allah yang taat, yang diberi tugas-tugas tertentu oleh-Nya.
Beriman
kepada malaikat menjadi hal yang mendasar, karena merupakan salah satu dari
rukun iman yang ke-dua dari rukun iman yang enam, memperluas pandangan kita
terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan menjadikan kita selalu
waspada sehingga tidak terperosok ke dalam maksiat.
C. Hikmah Beriman Kepada Malaikat
1.
Mengetahui keagungan Allah SWT, kekuatan, dan kekuasaan-Nya
2.
Syukur kepada Allah SWT atas
perhatian-Nya
kepada manusia sehingga menugaskan malaikat untuk mencatat amal.
3.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah
SWT yang paling mulia dibanding makhluk lainya termasuk para malaikat, namun
ibadah dan kesyukuran yang ditampilkan manusia tidak sebanding dengan ibadah
dan kesyukuran yang ditunjukkan oleh para malaikat. Dengan iman kepada para
malaikat dan mengenali mereka secara benar, manusia sadar akan kelemahan dan
kedurhakaanya kepada Allah SWT.
4.
Menumbuhkan cinta kepada amal shaleh karena malaikat selalu siap
mencatat amal manusia.
5. Untuk menambah ketakwaan kepada
Allah SWT, sebab
segala perbuatan dan tindak-tanduk yang dilakukan manusia tidak luput dari
pengamatan Allah
Dengan senantiasa
menghadirkan malaikat dalam kehidupan kita dan meneladani sifat-sifat
malaikat, maka kita akan:
1. Senantiasa bertindak hati-hati
dalam berperilaku keseharian
2. Memiliki kepedulian sosial dalam
hidup dengan masyarakat sekitar
3. Perilaku yang ditampilkan mampu
menjadi suri tauladan bagi lingkungannya
4. Selalu berusaha untuk memperbaiki
diri sendiri dari waktu ke waktu
5. Berusaha sekuat tenaga untuk
menghindari berbagai perbuatan buruk
6. Tidak bersikap sombong (riya’)
dalam berbuat kebaikan
Hadirkanlah
malaikat dalam kehidupan Anda, yakinkan pada diri bahwa semua perbuatan kita
akan dicatat oleh malaikat Allah dan kelak akan mendapat balasannya. Anda pasti
akan hidup bahagia di dunia dan akhirat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah di atas kami dapat menyimpulkan bahwa :
· Iman kepada Malaikat itu sendiri mengandung makna bahwa
kita harus percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Malaikat diciptakan dari
cahaya (nur) yang diberi tugas oleh Allah dan melaksanakan tugas-tugas
tersebut sebagaimana perintah-Nya. Indikator dari orang beriman adalah memiliki
keyakinan yang kuat dalam hatinya bahwa di alam semesta ini terdapat Malaikat
dan keyakinan tersebut diucapkan melalui lisannya. Wujud kongkrit dari iman
tersebut adalah dibuktikan seorang muslim dalam perbuatan sehari-harinya.
· Iman kepada Malaikat ini memiliki
landasan (dalil) dalam pengambilan hukumnya. Di antara dalil yang
menunjukkan adanya kewajiban iman kepada Malaikat antara lain :
- Q.S Al-Baqarah ayat 285
- Q.S An-Nisa’ ayat 136
-
Hadits-hadits nabi
· Malaikat bersifat abstrak dan
immaterial. Jumlah malaikat tidak terbatas, tetapi yang wajib diimani
berjumlah 10. Malaikat-malaikat tersebut yaitu :
a.
Malaikat
Jibril tugasnya menyampaikan wahyu.
b. Malaikat
Mikail tugasnya memberi rezeki.
c.
Malaikat
Israfil tugasnya meniup sangkakala menjelang kiamat.
d. Malaikat
Izrail tugasnya mencabut nyawa.
e.
Malaikat
Munkar dan Nakir tugasnya bertanya tentang amal manusia di alam kubur.
f.
Malaikat
Rakib tugasnya mencatat amal baik manusia.
g. Malaikat
Atid tugasnya mencatat amal buruk manusia.
h. Malaikat
Ridwan tugasnya menjaga pintu surga.
i. Malaikat Malik tugasnya menjaga
pintu neraka.
·
Adapun sifat-sifat malaikat adalah
sebagai berikut:
ü Takwa
ü Patuh ü Mulia ü Cerdas
ü Bergerak dengan kecepatan tinggi ü Tidak
durhaka
· Iman kepada malaikat memiliki hikmah
diantaranya meningkatkan iman dan Taqwa kepada Allah, mendorong manusia untuk
hati-hati dan meningkatkan amal serta menghindarkan diri dari sifat tercela.
Hikmah beriman kepada malaikat yaitu :
o Mengetahui keagungan Allah SWT,
kekuatan, dan kekuasaan-Nya
o Syukur kepada Allah SWT atas
perhatian-Nya kepada manusia sehingga menugaskan malaikat untuk mencatat amal.
o Manusia adalah makhluk ciptaan Allah
SWT yang paling mulia dibanding makhluk lainya termasuk para malaikat, namun
ibadah dan kesyukuran yang ditampilkan manusia tidak sebanding dengan ibadah
dan kesyukuran yang ditunjukkan oleh para malaikat. Dengan iman kepada para
malaikat dan mengenali mereka secara benar, manusia sadar akan kelemahan dan kedurhakaanya
kepada Allah SWT.
o Menumbuhkan cinta kepada amal shaleh
karena malaikat selalu siap mencatat amal manusia.
o
Untuk menambah ketakwaan kepada
Allah SWT, sebab segala perbuatan dan tindak-tanduk yang dilakukan manusia
tidak luput dari pengamatan Allah
·
Dengan senantiasa menghadirkan
malaikat dalam kehidupan kita dan meneladani sifat-sifat malaikat, maka kita
akan:
1. Senantiasa bertindak hati-hati
dalam berperilaku keseharian
2. Memiliki kepedulian sosial dalam
hidup dengan masyarakat sekitar
3. Perilaku yang ditampilkan mampu
menjadi suri tauladan bagi lingkungannya
4. Selalu berusaha untuk memperbaiki
diri sendiri dari waktu ke waktu